Malam itu Kita berenam Mulai kelapran setelah Snorkling di pantai ngelambor, Kalau orang bilang Aji mumpung, jadi mumpung di jogja kita pengen nyobain sate klatak yang ada di film AADC itu, tepatnya berada di desa Wonokromo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul.
Setelah kita sampai Beberapa kendaraan roda empat tampak terpakir di jalan yang berada di depan pasar, Tampak banyak orang yang kayaknya bukan asli situ juga, bisa di lihat dari logatnya, ada yang dari bali dan daerah jawa timuran, Orang-orang tersebut adalah para pelanggan sate klathak Pak Bari yang rela antri untuk mendapatkan seporsi sate unik ini. Selain unik daya pikat lain adalah tempat, kenapa tempat jadi kalau kalian Pernah liat Film AADC 2 nah di sinilah tempat Lokasi sutingnya, Jadi tak heran jika banyak orang yang penasaran dengan tempat ini selain ingin mengicipi lezatnya sate klatak.
Sate di bakar |
Bagi masyarakat Yogyakarta, sate klathak mungkin sudah banyak yang mengenalnya. Tetapi bagi orang di luar Yogyakarta, mungkin masih sedikit asing, karena sate jenis ini memang khas. Sejatinya sate klathak adalah sate kambing yang dibakar di atas bara api, yang membuatnya unik adalah tusukannya. Alih-alih menggunakan bambu, sate ini menggunakan jeruji roda sepeda sebagai tusukan sate.
Lokasi Sate Klatak pak Bari |
Di kawasan Jejeran memang banyak penjual sate klathak, tetapi salah satu yang paling terkenal adalah milik Sabari dengan warungnya yang terkenal dengan nama Pak Bari. Dijelaskannya, dirinya adalah generasi ketiga yang berjualan sate klathak. "Dulu yang pertama kali berjualan sate klathak adalah simbah saya. Kemudian diteruskan olah bapak, kemudian saya," ujarnya.
Sebelum dikenal dengan nama sate klathak, sate jenis ini dikenal dengan nama sate uyah. Hal tersebut karena sate ini hanya dibumbui menggunakan garam (uyah) sehingga menambah keunikan sate klathak.
Sate Klatak siap untuk di Nikmati |
Lebih lanjut Pak Bari mengatakan, awalnya penggunaan jeruji roda sepeda sebagai tusuk satenya agar tidak repot membuat tusuk dari bambu. Tetapi dengan penggunaan jeruji yang terbuat dari besi menghasilkan daging yang matang sempurna hingga ke dalam daging, karena sifat besi yang menghantarkan panas.
Terkait dengan penamaan klathak, baru diberikan saat Pak Bari yang meneruskan usaha kuliner tersebut sejak tahun 1992. Berawal dari kebiasaan bapak tiga orang anak tersebut mencari biji melinjo untuk dijual sebagai tambahan uang saku di sela-sela membantu berjualan sate. Saat sedang membakar sate, Pak Bari iseng ikut membakar biji melinjo, dan bagi orang Yogyakarta, isi melinjo juga disebut dengan klathak. Dari situlah ide penamaan sate klathak muncul.
Citarasa sate klathak berbeda dari kebanyakan sate. Meskipun cuma diolah menggunakan garam, tetapi hal tersebut menciptakan rasa yang begitu gurih dan daging kambingnya pun terasa begitu empuk. Satu porsi sate klathak berisikan dua tusuk sate, dan disajikan dengan kuah gulai yang semakin menambah nikmat menyantap sajian satu ini.
Selamat Makan |
Tidak hanya menyediakan sate klathak, di warung yang setiap harinya buka dari jam 18.30 hingga 02.00 dinihari tersebut juga menyediakan sate bumbu, tongseng, gulai, dan kicik balungan.
Untuk soal harga, sate klathak masih cukup terjangkau. Dengan Rp20 ribu anda bisa mendapatkan seporsi sate klathak, lengkap dengan kuah gulai, nasi dan juga minum. Sebaiknya anda jangan datang terlalu malam untuk memastikan tidak kehabisan olahan sate Pak Bari.
Kalau Ke jogja jangan lupa mampir di Pasar Wonokromo dan menikmati Sate Klatak pak Bari, Tunggu Cerita saya lainnya untuk ngulik Tempat, Kuliner dll.
Salam Uddin Art
Moment ini di seponsori oleh
Amikartah Tour and Travel
Moment ini di seponsori oleh
Amikartah Tour and Travel
0 komentar